LuPpH so MucH

Religious Myspace Comments
                                                 My DaY

Tak Tik Tok

Glitter Graphics Myspace Comments

Lalalalalalalala

Lalalalalalalala
Adventure

Bismillahirrohmanirrohiim.....

Ingin ku raih ridho-Nya..

Apapun yang ku lakukan aku ingin selalu ada ridho_Nya..

Blog ini Hanya karena-Nya..

Dan semoga bermanfaat untuk makhluk ciptaan-Nya.Amiin!!


myspace icons

Kamis, 11 Februari 2010

Kontemplasi Kristal Bumi

Kontemplasi Kristal Bumi

Irama kristal bumi mencipta lagu rindu,

Mengalahkan lagu-lagu yang telah terkemas apik,siap pakai

Mengalahkan semua musik di musim bumi,

Ini tak sekedar,
karena iramanya meneteskan juga tangis menyaksi
laparnya mereka
miskinnya mereka
sakitnya mereka
lelah juang mereka
rindu mereka lagukan utk titik bahagia
rindu mereka bagikan utk titik bangkit
rindu mereka,rinduku juga
bersama,kami rindukan
rindu sahaja bersama.
Lampung, 7 Feb 2010
Neti Avney

Speaking For Elementary School

Lecturer : Drs. Dian Indihadi,M.Pd.
Written By
Neti Avita Nur Eka Yanti
0703128

English Interest


EDUCATION OF INDONESIA UNIVERSITY
TASIKMALAYA
2010


CONTENTS :

1. General Concept Speaking for The Elementary School
2 .Speaking Skill
3. Teori Pemerolehan Bahasa
4. Menerjemahkan Teori Goodman dalam Bahasa Daerah
5. Puzzle
6. Teka-teki silang Bahasa Inggris
7. Pembuatan Komik Fantasi
8. Media dan Alat Peraga
9. Contoh Media
10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

SKETSA Materi , 3 Februari 2010
General Concept
Speaking for The Elementary School

Elementary School mencakup SD (Sekolah Dasar), MI (Madrasah Ibtidaiyah),TPA (Taman Pendidikan Agama).
Kriteria yang melingkupi Elementary School ialah :
 (Old),Usianya 6-12 Thn
 (Place),Formal tempatnya
 (Mendidik), dalam hal mendidik ada suatu hasil yaitu bisa ketercapaian dan ketidaktercapaian. Mendidik terbagi lagi menjadi training (pelatihan) sasaran pelatihan ialah skill dalam bidang tertentu, kemudian ada studying ,focus produk studying adalah knowledge (pengetahuan),dan yang terakhir ialah learning,untuk learning cakupannya luas karena focus dari learning adalah perubahan perilaku (long life education).

Guna dari pendidikan adalah Normatif (Sesuai aturan atau kaidah), adaptif (Penggunaan diluar normative terlepas dari nilai positif dan negative), dan Produktif (menghasilkan,diluar adaptif terlepas dari nilai positif dan negatifnya).
Harapan dari pelaksanaan pendidikan adalah :
 How to Know (cara mengetahui)
 How to Understand (cara memahami)
 How to do (cara melakukan)
Speaking atau berbicara secara umum menurut saya adalah :
1. Aktivitas melisankan sesuatu hal kepada pendengar (listener),
2. Teknik menyampaikan informasi dalam bentuk suara atau bunyi,
3. Aktivitas berkomunikasi melalui lisan.

Speaking atau berbicara secara khusus (terkait pembelajaran di sekolah) menurut saya adalah:
“Suatu aktivitas melisankan sesuatu kepada pendengar untuk memproduksi bahasa bermakna sehingga dapat menunjang proses interaksi social dengan baik”


Sketsa Materi , 10 Februari 2010
Speaking Skill
Oleh : Neti Avney


Speaking atau berbicara adalah aktivitas melisankan sesuatu kepada pendengar,
• Berdasarkan teori saya diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Ada 3 hal yang akan saya uraikan dalam teori ini, yaitu aktivitas,lisan dan pendengar. Teori saya sebenarnya mengarah kepada perilaku komunikasi karena yang saya pahami hakikat berbicara adalah untuk berkomunikasi.
Aktivitas,adalah proses melakuklan sesuatu untuk mencapai tujuan. Pada umumnya aktivitas dilakukan pada waktu tertentu dan dengan pelaku tertentu.
Lisan,adalah bagian dari bahasa, karena bahasa secara umum mencakup bahasa lisan dan tulisan. Bahasa lisan adalah bunti yang dibedakan oleh artikulasi,intonasi,durasi dan jeda.
Pendengar(Listener),Perilaku mendengarkan (lebih fukus menyimak) pada suatu hal.
• Contoh : Ketika seseorang ingin mengkomunikasikan suatu pesan (dapat berupa ide,informasi,perasaan,keinginan dan kemauan) maka berbicarapun terjadi.
• Apabila contoh tersebut diterpkan didalam kelas,maka langkah-langkah yang harus diterapkan guru adalah:
1. Guru menyiapkan kondusifitas kelas (terlebih kesiapan listener)
2. Guru melisankan pesan yang akan disampaikan, Çontoh : “Mari menyimak sebuah dongeng!”
3. Guru Meminta seorang siswa melisankan dongeng tersebut, Contoh : “Coba Reza lisankan sebuah dongeng yang berjudul Timun Emas!”
4. Guru junga meminta siswa lain untuk berkonsentrasi untuk menyimak dongeng dengan baik, Contoh : “nah,anak-anak yang lain dengarkan Reza yah?”
Jadi guru memiliki peran sebagai pemandu atau fasilitator dalam kegiatan belajar “speaking” di kelas, dari mulai mengkondisikan diawal aktivitas sampai mengarahkan agar proses melisankan dongeng terlaksana dengan baik.

Sketsa Materi , 17 Februari 2010
Teori Pemerolehan Bahasa
Oleh : Neti Avney Dari
http://kajiansastra.blogspot.com/2009/05/aplikasi-teori-linguistik-terhadap.html
Perkembangan teori pemerolehan bahasa pada abad ini telah dipenaruhi oleh perkembangan psikologi Omega (dalam Yulianto, 2007: 10-11). Dalam psikologi terdapat dua aliran yang prinsip dasarnya bertentangan, yakni behaviorisme dan kognitivisme. Kedua aliran tersebut ikut mempengaruhi para ahli pembelajaran bahasa dalam memandang bagaimana seorang anak manusia belajar bahasa.
Tentang bagaimana manusia memperoleh atau belajar bahasa, Ellis (dalam Yulianto, 2007:10-11) mengungkapkan adanya tiga kelompok pandangan, iaitu (1) pandangan behaviorisme, (2) pandangan nativisme, dan (3) pandangan intraksionisme. Lebih jelasnya uraian ketiga pandangan tersebut dapat dilihat berikut ini.
1. Pandangan Behaviorisme
Menurut pandangan ini kegiatan berbahasa dipengaruhi oleh aliran psikologi behaviorisme yang merupakan rangkaian rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respon). Menurut pandangan ini berbahasa dianggap sebagai bagian dari perilaku manusia, seperti perilaku yang lain. Oleh karena itu, pembelajaran harus dilakukan melalui rangsangan-rangsangan Brown (dalam Yulianto, 2007:11). Pebelajar dalam hal ini dianggap sebagai mesin yang memproduksi bahasa dengan lingkngan dianggap sebagai faktor penentunya, yakni sebagai rangsangan. Untuk itu, agar anak dapat mengucapkan kata-kata tertentu, kepadanya harus diberikan rangsangan berupa kata-kata. Menurut konsep ini anak tidak dapat mengucapkan kata-kata yang belum pernah didengarnya.
Baraja (1990:31) mengemukakan bahwa perilaku kebahasaan sama dengan perilaku yang lain, iaitu dikontrol oleh konsekuensinya. Apabila hasil suatu usaha menyenangkan, perilaku itu akan terus dikerjakan; dan sebaliknya, bila hasilnya tidak menguntungkan, perilaku tersebut akan ditinggalkan. Dengan kata lain, apabila ada restu reinforcement yang cocok, perilaku akan berubah. Inilah yang dikatakan belajar, sebab inti belajar adalah adanya perubahan perilaku.
Menurut Skinner, anak-anak mengakusisi bahasa melalui hubungan dengan lingkungan, dalam hal ini dengan cara meniru. Dalam hubungan dengan peniruan ini, faktor yang terpenting adalah frekuensi berulangnya suatu kata atau urutan kata. Ujaran-ujaran itu akan mendapat pengukuhan sehingga anak lebih berani menghasilkan kata dan urutan kata. Dengan cara ini lingkungan akan mendorong anak untuk menghasilkan tuturan yang gramatikal dan tidak memberi pengukuhan terhadap tuturan yang tidak gramatikal.
2. Pandangan Nativisme
Pandangan ini menekankan peranan aktif pembelajar. Peranan peniruan dan penguatan menjadi tidak berarti. Chomsky menyatakan bahwa pengetahuan seseorang tentang bahasa ibunya diturunkan dari universal grammar yang menentukan bentuk-bentuk dasar bahasa alamiah.
Universal Grammar telah ada pada setiap orang sebagai seperangkat prinsip linguistik bawaan yang terdiri atas keadaan awal yang berfungsi mengontrol bentuk kalimat suatu ujaran. Dengan demikian, universal grammar merupakan seperangkat prosedur penemuan untuk menghubungkan prinsip-prinsip umum itu pada data yang diberikan oleh pajanan bahasa alamiah.
Kaum mentalis berpendapat bahwa setiap anak yang lahir telah memiliki sejumlah kapasitas atau potensi bahasa. Potensi bahasa ini akan berkembang apabila saatnya tiba. (Brown, 1980: 21) beranggapan bahwa setiap anak yang lahir telah memiliki apa yang mereka sebut LAD (Language Acquisition Device). Kelengkapan bahasa ini berisi sejumlah hipotesis bawaan.
McNeill (Brown, 1980: 22) menyatakan bahwa LAD terdiri dari: (a) kecakapan untuk membedakan bunyi bahasa dengan bunyi-bunyi yang lain, (b) kecakapan mengorganisasi satuan linguistik ke dalam sejumlah kelas yang akan berkembang kemudian, (c) pengetahuan tetang sistem bahasa yang mungkin dan yang tidak mungkinn, dan (d) kecakapan menggunakan sistem bahasa yang didasarkan pada penilaian perkembangan sistem linguistik, dengan demikian dapat melahirkan sistem yang dirasakan mungkin di luar data linguistik yang ditemukan.
Senada dengan itu, Ellis (1986:44) menyimpulkan pandangan mentalis tentang pemerolehan B1 sebagai: (1) bahasa merupkan kemampuan khusus manusia; (2) keberadaannya tidak terikat oleh otak atau akal budi manusia, karena meskipun bahasa merupakan bagian alat-alat kognitif, bahasa terpisah dari mekanisme kognitif umum yang berkaitan dengan perkembangan intelektual; (3) faktor utama pemerolehan B1 adalah piranti pemerolehan bahasa (LAD) yang secara genetis memengaruhi dan menyumbangkan seperangkat prinsip tata bahasa pada anak; (4) LAD berhenti perkembangannya karena usia dan; (5) proses pemerolehan bahasa terdiri atas pengujian hipotesis dengan cara menghubungkan tata bahasa B1 pebelajar dengan univeral grammar.
Pandangan kaum mentalis tentang pemerolehan B2, karena seorang pebelajar menguasai pengetahuan bahasa ibunya dengan jalan menguji hipotesis yang dibuatnya. Tugasnya adalah menghubungkan pengetahuan bawaan tentang gramatika dasar dengan struktur lahir kalimat-kalimat bahasa yang dipelajarinya.
3. Pandangan Interaksionisme

Pandangan ini menganggap bahwa pemerolehan bahasa merupakan hasil interaksi antara kemampuan mental pebelajar dengan lingkungan bahasa (Ellis, 1986: 126). Interaksi antara keduanya adalah manifestasi dari interaksi verbal yang aktual antara pebelajar dengan orang lain.
Pendekatan interaksionisme oleh van Els (dalam Yulianto, 2007: 24) menyebut sebagai pendekatan prosedural, di mana dalam pendekatan ini interaksi antara faktor internal dengan faktor eksternal bersifat sentral. Titik awal pendekatan ini adalah kemampuan kognitif anak dalam menemukan sruktur bahasa di sekitarnya. Faktor interna, merupakan kemampuan mental anak sangat berpengaruh. Namun, faktor lingkungan juga berperanan menentukan macam pemerolehannya, terutama leksikon. Di samping itu, Yulianto (2001: 563) juga setuju kepada pandangan Dardjowidjojo (2000: 304) yang mengungkapkan bahwa faktor kodrati dan lingkungan berpengaruh dalam pemerolehan bahasa anak. Secara eksplisit pandangan ini sesuai dengan pandangan interaksionisme (Ellis, 1986:129).
Menurut pandangan interaksionisme, interaksi antara faktor internal dengan faktor eksternal bersifat sentral. Titik awal pendekatan ini adalah kemampuan kognitif anak dalam menemukan struktur bahasa di sekitarnya. Baik pemahaman maupun produksi bahasa pada anak-anak dipandang sebagai sistem prosedur penemuan yang secara terus-menerus berkembang dan berubah.


Sketsa Materi , 3 Maret 2010
Menerjemahkan Teori Goodman dalam Bahasa Daerah
Oleh : Neti Avney

Tiasa Gampil Tiasa Sesah
1. Nyata Sareng ilmiah
2. Sabungkeuleudan
3. Asup diakal
4. Dipikahayang
5. Salaras
6. Boga siswa
7. Bagean tina kanyataan hirup
8. Ngabogaaan nilai kamasyarakatan
9. Nagbogaan tujuan anu jentre
10. Murid milihpikeun ngagunakeunana
11. Bisa ditarima
12. Siswa boga kuasa pikeun ngagunakeunana
1. Dijieun rekayasa
2. Papisah-pisah
3. Teu asup diakal
4. Bosen jeung teu dipikahayang
5. Teu sapagodos
6. Milik batur
7. Kaluar tina eusi
8. Teu boga nilei kamasyarakatan
9. Teu boga tujuan anu jelas
10. Dipaksakeun ku batur
11. Teu bisa ditarima
12. Teu bisa walakaya barudak











Sketsa Materi , 24 Maret 2010 (Terlampir)
Puzzle
Oleh : Neti Avney

H I S T O R Y H E L M E T
U R G I L L O E X I T V H
R O U N D S U R E G H E R
R N A V Y L R U R H I N O
Y E V E N I R G C T S A W
H E A R P M U S I C I A N
E V E Y A R N I S A Y U B
A E R O P L A N E M E N U
V R A C E E R G R E A T S
Y S T A R T K I L L R A Y

Sketsa Materi , 31 Maret 2010
Teka-teki silang Bahasa Inggris

               T1 I M E2
               A         A
               K         T3 H E Y
D4 O5 N E
      L
      D6 O L L7
                  O
                  W8 H A9 T
                             N
                             T10 H I S


RIGHT :
1. What is measured in minute, hours or day?
3. The first Personal Noun from Them
4. Finish
6. Something that can be plays for the girls
8. One of Question Words
10. The synonym of That

DOWN:
1. Verb One from Took
2. Doing If you hungry
5. The Antonym of Young
7. The antonym of High
9. The little animal

Sketsa Materi , 14 April 2010
Pembuatan Komik Fantasi
Oleh : Neti Avney


Langkah-langkah pembuatan komik fantasy :
1. Berimajinasi untuk menentukan tokoh pada komik fantasi, upayakan berbeda dari tokoh-tokoh kartun yang telah ada,
2. Mengidentifikasi segala media penunjang pembuatan komik fantasy
3. Sediakan kertas ukuran A4 dan alat gambar.
4. Tentukan berapa tokoh yang akan terlibat dalam cerita.
5.Menemukan tema cerita komik fantasy
6. Membagi daerah kertas menjadi 6 bagian
7. Gambar komik fantasy dilengkapi dialog dalam balon kata.

 Penggunaan komik fantasy dalam konteks ini adalah sebagai media pembelajaran. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk penciptaan model interaksi atau kondisi belajar mengajar di kelas. Untuk itu ada sejumlah penggunaan untuk media ini:
a. Aktivitas Membaca
 Komik fantasy dapat digunakan untuk melatih siswa membaca dengan teknik yang inovatif (cendderung menyenangkan)
b. Aktivitas Menulis
 Komik fantasi dapat digunakan sebagai media untuk mengakrabkan siswa dengan tulisan (tata tulis) Bahasa Inggris.
c. Aktivitas Bahasa Lisan.
 Siswa dapat melafalkan dengan baik kalimat sederhana dalam bahasa inggris dan mengekspresikannya.
Contoh Komik Fantasy


Sketsa Materi , 5 Mei 2010
Media dan Alat Peraga
Oleh : Neti Avney


1. Media menurut Gagne (1970) adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan anak didik yang dapat memotivasi anak didik untuk belajar.
2. Media menurut Briggs (1970) adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang anak didik untuk belajar.
3. Media menurut Dhieni (2007) adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan (informasi) dari sumber anak didik yang bertujuan agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian anak didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

A. Kesamaan Teori tersebut adalah ;
1). Media yang dimaksud berorientasi untuk kegiatan belajar dan pembelajaran,
2). Media juga berfungsi untuk memotivasi dan merangsang anak didik dalam mengembangkan kemampuan belajarnya,
3). Media menyampaikan pesan.
B. Perbedaan Teori tersebut adalah ;
 1). Gagne membatasi media hanya pada lingkungan anak didik
 2). Briggs membatasi media adalah seluruh alat fisik
 3). Dhieni membatasi media adalah segala bentuk alat komunikasi.
B. Bertolak dari Teori tersebut maka Media adalah segala sesuatu yang dapat membantu melahirkan anak didik yang berkompetensi.

Contoh Media
Bahasa Inggris
1. Contoh media untuk pembelajaran Bahasa Inggris Lisan dan Tulisan di SD :
 a. Media Hand Puppet (Lisan)
 b. Media Flash Card (Tulisan)
2. Tuliskan media untuk mengajarkan keterampilan menyimak, berbicara, menulis dan membaca :
 a. Menyimak ( Story telling with Tape recorder/CD)
 b. Berbicara ( Dialogs with stick puppet)
 c. Menulis ( Audio visual)
 d. Membaca (Big books)

Sketsa Materi , 19 Mei 2010
RPP
Oleh : Neti Avney

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester : II/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
1. Standar Kompetensi
Memahami kalimat sederhana dalam konteks kelas
2. Kompetensi Dasar
Memahami kalimat dan pesan tertulis sangat sederhana
3. Indikator
a. Mengetahui nama-nama hari dalam Bahasa Inggris
b. Menyebutkan nama-nama hari dalam Bahasa Inggris


4. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menyebutkan nama-nama hari dalam Bahasa Inggris
b. Siswa dapat melafalkan dengan benar nama-nama hari dalam Bahasa Inggris
5. Materi
“The Days in English”
6. Metode
Total Physical Respons (TPR)
7. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
1). Review materi sebelumnya,
2). Apersepsi mengenai materi “The Days in English”
3). Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
b. Kegiatan Inti
1). Siswa dibagi dalam 7 kelompok, sesuai jumlah hari.
2). Setiap kelompok diberikan kartu alphabet yang telah diacak
3). Siswa diinstruksikan untuk menyusun kata yang bermakna hari dalam Bahasa Inggris dengan bantuan kamus
4). Setiap kelompok diminta menyebutkan hasil temuan susunan kata
5). Setiap siswa diminta untuk mengucapkan nama-nama hari dalam Bahasa Inggris
c. Kegiatan Akhir
1). Siswa bersama guru menyimpulkan materi “The Days in English”
2). Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi tersebut.

8. Alat dan Bahan
a. Kamus
b. Kartu Alphabet
c. Buku sumber yang relevan
9. Evaluasi
a. Tes Lisan (Menilai ketika siswa melafalkan nama-nama hari dalam Bahasa Inggris)
b.Tes Tulis (Menilai ketika siswa mampu menuliskan dengan benar nama-nama hari dalam Bahasa Inggris.





































Sabtu, 06 Februari 2010

Ibunya Untuk Kita

"Ibuku menasehatiku, jangan pernah mencarikan ia seorang calon menantu, tapi carikan ia wanita yang dapat di jadikan anak bagi nya...

Ibuku juga menasehatiku, janganlah aku mencari calon istri bagiku, tapi carilah calon ibu bagi anak-anak ku...

Ibuku juga menasehatiku, persiapkanlah diriku sebelum aku mempersiapkan keluarga bagiku...

Ibuku juga menasehatiku, janganlah terlalu menaruh harapan pada wanita yang menyukai ku, karena tatkala aku tak dapat mewujudkan harapan itu, aku akan melukai hati dan perasaannya..."

Karawang,Februari 2010
Oleh Ali Said

Malam

Walau kelebat malam babat habis kelam, 
Tapi dalam,tak bisa kuselam 
apalagi kugenggam.. 
ya,itu rindu yang mengadu pada diam.

Tasikmalaya 
2 Februari I0
Sajak 100 : SBY-BOEDIONO
 

Tak ingin indonesia sia-sia
Indonesia sia-sia
JIKA,
Korupsi masih beraksi
Kemiskinan masih berkenan
Pendidikan masih diperjualbelikan
Ketidakadilan jadi jalan
MAKA,
Hari ini kami turun aksi
Karena rakyat tak berkenan
Mereka ingin kesejahteraan
Wujudkan dengan keadilan

Hanya mengingatkan
Tak ingin Indonesia sia-sia


Tasikmalaya,28 Januari 2010
Neti Avney
Kupu-Kupu dan Jingga

Tergusur menembus jerit perih..
terguling berselimut pasir..
ku saksikan di pagi berkabut jingga..


seekor tikus terperangkap oleh pedagang sate!!

kutabrak bebas sepasang kupu-kupu di tengah jalan..
mereka tak hirau,mereka tak silau dengan lampu-lampu yang wajib turn on.
Kupu-kupu lebih asik menari menyajikan keindahan alam..kini diperjalanan kabut hilang di kebut oleh jingga.. 


Tasikmalaya, 10 November 2009
Neti Avney

PELANGI

Pelangi

Hanya ingin melihat pelangi bersamanya, 
Mengantarkan hujan pulang, 
Menanti Jingga mengetuk bumi, 
Lalu kita mewarnai senyum di bawah lengkung pelangi tentunya! 
aku coba tanyakan pada pemilik pelangi, 
'kapan KAU ijinkan kami?' 
sekarang aku hanya bisa menanti pelangi itu indah pada waktunya.


Tasikmalaya,27Januari 20I0.
@biEneY