LuPpH so MucH

Religious Myspace Comments
                                                 My DaY

Tak Tik Tok

Glitter Graphics Myspace Comments

Lalalalalalalala

Lalalalalalalala
Adventure

Bismillahirrohmanirrohiim.....

Ingin ku raih ridho-Nya..

Apapun yang ku lakukan aku ingin selalu ada ridho_Nya..

Blog ini Hanya karena-Nya..

Dan semoga bermanfaat untuk makhluk ciptaan-Nya.Amiin!!


myspace icons

Senin, 14 Desember 2009

Tanah Merah Putih, 9 Desember



Tanah Merah Putih 9 Desember
Tanah merah putih merintih dalam balutan kristal bumi yang jadi aliran vertikal di pagi itu, aku, dia dan mereka disini masih menanti rintihan itu mengarahkan haluannya “horizontal saja agar tanah merah putih merintih haus,rata dapatkan oase” ucapku dalam hati dengan senyum yang semakin menggebu sebenarnya.
Dia disana mungkin berbeda, mungkin rintihan merah putih merintih dengan kilauan mutiara jinggaku, atau dengan kandung kidung kelabu, atau dengan salam juang mimpi semalam. Ah.. seberapa dahsyatnya hari itu,saat itu masih berkibar dalam bendera angan-angan. tapi mereka semakin menderap dalam satu langkah perjuangan dan mereka yang lainpun mengemas cemas karena Mereka.
Hmmm… bingung gak sih sampai sini kawan? Mudah-mudahan gak bingung yah?
Pagi itu 9 Desember, dan untuk kesekian kalinya ku bilang kaum aktivis merupakan kaum minoritas yang berani bertindak dalam aksi kebenaran, bukan seperti para koruptor yang sebaliknya ternyata kini ratingnya menuju kaum mayoritas yang berani beraksi menyesatkan. “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana..” itu ungkapan untukmu sang aktivis.
“Bergerak dan melaju, menuju Indonesia baru, singsingkan lengan baju singkirkan semua musuh-musuh…” sedikit lirik penyemangat di langkah awal setelah doa basmallah secara berjamaah. Mereka beraksi setelah kristal bumi melaju dalam arah horizontal dan gilir mutiara jingga mengilau dengan senyum, mereka tak banyak jika dibanding kawannya yang masih asyik duduk manis di kampus, biarlah jika mereka benar kuliah,sssssssssssTtt!!!! loh..loh ada yang tidur ko, loh ada juga yang FB-an dengan status updatenya “ duh..maleszzz kuliah”,eh.. ada ko yang bolos shoping ke perpustakaan kaum yahudi alias “Mall”,ih ada yang duduk tapi tak duduk, dengar tapi tak dengar, lihat tapi tak lihat, rasa tapi tak merasa. Innalillahi.., sesungguhnya mereka merugi dalam waktunya.
Dan dia,mereka lebih mulia yang beraksi di hari itu, Oh iya lupa, hari apa sih pagi itu? Yang ingat dan yang gak ingat semoga tetap tau dan sadar korupsi itu merusak kesehatan lahir dan batin,
Lanjutkan yuk ceritanya, dan jangan lupa musnahkan korupsi!!!!
Pagi itu semakin bukan pagi, bisa kusebut siang jika kuhubungkan dengan batasan dimensi waktu, tapi tetap semangat pagi 100%, teriakan yel-yel penuntutan korupsi segera di usut tuntas semakin menggemuruh ditengah-tengah jalanan, para orator memerah bukan marah tapi terbakar kobaran semangat dari rakyat tertindas, massa menyatu bersama terik yang semakin menarik perhatian pengguna jalan, “maaf mungkin ada yang merasa terganggu dengan aksi itu, tapi baiknya pengguna jalan senang dan bersyukur karena setidaknya ada sedikit yang peduli untuk membela kaum tertindas, are you agree?”
Mimbar bebas terus kujalani,dengan warna-warni panji kepedulian, kucuran air tubuh membuat jejak baru, kuamati seseorang ibu paruh baya mengikuti aba-aba korlap, kupikir itu bagian dari semangat reformasi rakyat, beliau mendekat dan menarik tangan kawanku dan memeluknya, dengan sigap polisi mengamankan ibu itu dan kawanku bingung dan segera menyadari dia hanyalah perempuan stress, kutanya pada pedagang cilok dipinggir jalan itu, kudapatkan jawaban,beliau adalah ibu korban peristiwa Mei 1998, beliau terkujur dalam keterpurukan tak tahan kehilangan tunas harapnya, “Bu tenang,,dia bahagia melihat kami turun aksi lagi…” kubisiki hati, dan siapakah aku? Aku bukanlah siapa-siapa,hanya aku peduli dengan kaum aktivis sejati.he..he..
Kembali ke pelataran aksi, semoga siang terik itu bukan hal yang sia-sia, tidak terprovokasi dengan segelas air mineral pengobat haus sesaat, karena kuyakini hausnya rakyat tertindas belum temukan obatnya hingga kasus korupsi diusut tuntas,
Aku, dia dan mereka kembali ke kampus beriringan dengan tenggelamnya mutiara jingga!!


Neti Avney
Tasikmalaya, 10 Desember 2009


Tidak ada komentar:

Posting Komentar