LuPpH so MucH

Religious Myspace Comments
                                                 My DaY

Tak Tik Tok

Glitter Graphics Myspace Comments

Lalalalalalalala

Lalalalalalalala
Adventure

Bismillahirrohmanirrohiim.....

Ingin ku raih ridho-Nya..

Apapun yang ku lakukan aku ingin selalu ada ridho_Nya..

Blog ini Hanya karena-Nya..

Dan semoga bermanfaat untuk makhluk ciptaan-Nya.Amiin!!


myspace icons

Jumat, 11 Juni 2010

Bedanya 180 Derajat Kehidupan

Bedanya 180 derajat kehidupan
Ini tentang kehidupan, yang tersistematis oleh waktu.
Tidak selalu riang, tak selalu senyum, tidak selalu sedih, tak selalu sendu menangis.
Akan kubagi semua, walau sedikit mungkin melegakan sesak pada dada kiriku atau menambah senyum pada yang menyimaknya.
Kompleks memang ketika jiwa telah terlahir di dunia, bukan saja kebaikan dan kejahatan yang akan terekam, kekonyolan, kelucuan bahkan kegilaan kan hadir.
Senyum terdahulu atau sendu ? akan kutawarkan padamu manusia bijaksana!

Baik sendulah lalu menyimpul senyum, ini sebuah kekonyolan sendu aku garisbawahi, ada seorang kakak yang aku hormati, kekaguman semakin meninggi ketika bakat alami itu terasah pada waktu yang tepat.Mengenal kerabatnya yang ramah semakin menguatkan pantaslah beliau kujadikan kakak, berselang waktu, beriring langkah, inikah yang kuterima?
Cerca tanpa bertumpu alasan, diam tanpa sepatah ucap, tangis tanpa sebongkah kasih.Itu terjadi berulang tiga kali dalam aktivitas yang sama, bisakah beliau semakin membijak waktu mendewasakan pikir, bisakah sedikit berhalus hatinya dengan kenang yang terpaksa kubagi bersamanya.
Jika tak bisa, aku tangisi dan memang kumenangis walau kubersandar pada kesadaran tak guna ku membengkak hanya karena itu, aku menangis karena tak mampu aku membuat arus bijaksana untuk kakakku. Lalu jika mind set telah ternoda oleh penggoda maka yang tergoda akan tampak seperti boneka alat peraga pada media pelajaran bahasa inggris “Hand Puppet”. Semua tergerak karena ada yang menggerakkan, tak ada filterisasi pemikiran, tak ada seleksi sebagai proses dari input menjadi output sama saja. Satu tetap satu tak bisa menjadi dua, tiga, empat atau seratus! Ironis pantaslah penjajahan masih merajalela di Indonesia mungkin mental masyarakat umumnya seperti itu, tapi semoga tidak! Itu yang kan kusebutkan sebagai sebuah kekonyolan yang sendu.
Ada lagi, ini tentang keegoisan yang sebenarnya benar-benar konyol. Memandang yang lain salah dan Ia yang paling benar. “Astagfirrullah”! menyinggung yang lain tanpa menyadari apa yang telah Ia perbuat selama ini, meminta waktu tidur sahabatku, meminta bahagia sahabatku dan mengubahnya dengan kelu, ah.. aku menangis menuliskan kisah ini. Jika bisa kuperjelas tapi aku bukan mereka yang seenaknya berbuat dan bertutur. Aku hanya merasakan kekonyolan itu, tapi tak ingin dendam,tak ingin! Hanya ingin mereka kembali pada jalan yang benar!Sungguh!
Ternyata kesensitivan rasa sungguh berpengaruh, jika tak bijaksana kita bisa tenggelam dalam dosa-dosa yang melintang. Jauhkan Ya robb.
Maka akan kita rasakan kelak buah tindak kita di dunia ini !
Ini tentang bahagia karena kebijaksanaan manusia, penuh kasih, penuh arti, penuh peduli dan sepenuh jiwa. Beliau laki-laki pengasih tak hirau apa kata yang lain, berprinsip family oriented jadikan teladan menapak dan tampak. Aku lihat bingkisan itu, bukan karena beliau tak lapar, bukan karena beliau tak suka. Tapi sepiring nasi goreng, Snack dan makanan aneh lain itu dari Hotel yang sengaja beliau sembahkan untuk keluarga tercinta. Kini aku ingin air mata bahagia di sujud malamku terdengar oleh-Nya “kasihi beliau hingga rasakan sejatinya bahagia!”
Ada lagi, dalam lelap sejuk shubuh yang merangkul, beliau menyapa aku dalam tahajud dan dzikir di ruang tengah, diusapnya kepalaku untuk sekedar membangunkan aku yang terbatuk karena udara yang menyeruak diantaraa celah, ini sungguh ketulusan yang kurasa, jika aku boleh meminta, meminta untuk beliau yang mengasih tanpa pamrih.
Ada lagi dan tak akan berakhir teladanmu ayah, hujan perdana di musim hujan mendarat di wilayah kota, berirama kuat pekat hingga tak bisa ku lihat batas-batas jalan. Aku harus pergi dan itu sebuah kemutlakan inginku merampok ilmu. Dan kebijaksanaannya membidik hati, beliau berikan jas hujan miliknya satu-satunya, beliau gunakan jas butut yang tak layak kusebut jas hujan karena lebih tepat menjadi rongsok pada gudang belakang. Beliau gunakan butut jas hujan itu menuju kantor yang lebih jauh tujunya disbandingku. Subhanalloh, maafkan aku Yah..

To Be Continue….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar