LuPpH so MucH

Religious Myspace Comments
                                                 My DaY

Tak Tik Tok

Glitter Graphics Myspace Comments

Lalalalalalalala

Lalalalalalalala
Adventure

Bismillahirrohmanirrohiim.....

Ingin ku raih ridho-Nya..

Apapun yang ku lakukan aku ingin selalu ada ridho_Nya..

Blog ini Hanya karena-Nya..

Dan semoga bermanfaat untuk makhluk ciptaan-Nya.Amiin!!


myspace icons

Rabu, 25 November 2009

Sketsa Hati

GERSANG MENCABIK CINTA

Cerminan kota di sawah layu
Melenggang syahdu di lensa kabut
Kerlip sederhana teratai berlayar di kolam acuh
Kreasikan daun rindang berisik kejut
Katanya cinta tapi merasuk kecam
Katanya peduli tapi merangkul pelik
Bumi…
Tidakkah kau rindu amukan hijau biru ???


Tasikmalaya, 29 Juni 2008
Neti Avita Nur Eka Yanti

Bocah Receh

Celoteh bocah receh menyobek selaput mata
“Ini bangsa atau bangsat?
Tangan terperanjat cepat lihat lembar dolar
Narkoba meraba-raba tanpa aba-aba
Anak perawan tak lagi lawan sang rawa buaya”
Teriak bocah receh mendobrak irama hati
“Aku bukan penguasa dunia Nusantara raya harta
Namaku hanya si miskin perempatan pengumpul receh
Aku bukan penghuni dunia tiga dimensi pelaknat
Hanya si rakyat yang menjerit karena tanahnya carut marut”
Anyaman peluh si bocah receh jadi saksi
Ia inginkan pohon Nusantara bersemi semangat bakti
Ia tetap inginkan Tanahnya berbangkit raih janji
Receh kembali ricuh, riuh berceloteh menanti Tanah Air bicara revolusi

Tasikmalaya, 27 Juni 2008
Neti Avita Nur Eka Yanti

APA KABAR NABIRE*

Jingganya semakin dahsyat di tanah merah1)
Pasirnya tetap inginkan bersatu di Karang Tumaritis2)
Airnya berlenggok menggulung pinang di Kota Lama3)
Rona pantai map4) di kala senja

Serpihan kaca berkilau santai di antara batu berwarna
Ikan laut bakarnya berdendang nikmat di lidah
Es telernya bercinta mesra di tenggorokan
Aroma taman gizi5) di kala malam

Yospan6)nya melingkari si tiang bendera
Panahnya mengayun siaga lindungi si bintang kejora7)
Cendrawasihnya angkuh hinggap hiasi topi noge8) lugu
Serunya ulang tahun OPM 1999

Nabire…
8 tahun tak tahu senja pantai map
8 tahun tak tahu malam taman gizi
8 tahun tak jumpa,namun harap tiada OPM

Nabire…
Tunggu…
Layarkan asa tak gentar,
Putuskan! Tenggelamkan! Lemparkan!
Labuhkan mutiara hitam hanya di Tanah Air, teguhkan!!!

Tasikmalaya,28 Juni 2008
Neti Avita Nur Eka Yanti

* = Nabire adalah nama kabupaten di Papua Tengah
1) = Tanah Merah adalah nama suatu tempat di Papua yang identik dengan warna tanahnya yang merah
2) = Karang Tumaritis adalah nama tempat di Nabire
3) = Kot a Lama adalah nama tempat di Nabire
4) = Pantai Map adalah salah satu nama pantai di Nabire yang terletak di pinggir jalan raya, sering di jadikan tempat rekreasi
5) = Taman Gizi adalah sebutan untuk tempat berkumpulnya para penjual makanan di malam hari, tepatnya di pinggir pantai di Nabire
6) = Yospan adalah tarian khas yang sering di bawakan oleh orang Papua ketika ada peristiwa yang menarik
7) = Bintang Kejora adalah sebutan unuk bendera yang di kibarkan oleh OPM
8) = Noge adalah sebutan bagi penduduk asli papua

Naluri PUISI,Siaran Para Penyair
Bagai puisiku yang tertulis dalam himpunan kertas
Kini mati
Kini menunduk usang
Kini terkungkung
Pun, keeping hati berbaris mengikuti himpunan kata-kata abstrak
Mati juga
Lebih terpuruk
Dilingkari tambang berulah pilinan luka
Tanya menguak rasa, bak lumpur yang muntah di daratan sana
Tanya mendobrak logika, bak banjir bandang yang menabrak tanggul di sana
Lagi!!! Tanya berduet di antara rasa dan dan logika, menari-nari menghujam hati.
Merayu lagi??sampailah hujaman di raga.
Tak hanya hati sayang..
Kini, raga menuntut sembuh!
Raga manusia,
Raga sosial,
Raga budaya,
Raga negeri,
Raga dunia.
Sembuh dari luka
Sembuh dari duka
Sembuh dari derita
Sembuh dari keGELIan yang semakin mengGILA.

Dan puisiku hanya bias hidup oleh penyair
Hanya bias bangkit disiarkan dengan suara penyair
Dan hanya bias teraktualkan dengan ekspresi penyair
Lalu, menyoal hati dan raga
Apa genggam cantik yang dapat disuguhkan untuk menempati kegundahan rasa dan logika?
“Kutanya pada ribuan bukit yang menjelma di sepanjang jalan, jawabnya persis musim PILEG : “ pilih aku kan tentram sejahtera segalanya”
Oh… semudah itukah harga ketentraman?
Lalu kutanya pada figur berparas manis,”dengan apa kuhempaskan tambang yang melilit ini,sungguh ini buatku tak tenang sampai pusing terasing” layaknya pahlawan tak mau ambil pusing ia jawab: “ Minumlah obat penenang, campurlah dengan obat pusing!”
Sungguh sempurna penderitaanku Tuhan, dokter macam apa Ia? Sepasrah itukah sistem hidupku??





Kumakin mati rasanya
Kumakin menunduk dan sekali lagi
Ku Tanya pada sang pemegang tongkat yang berjalan gontai
“dengan apa aku berjalan nanti..”
Layaknya sang kekasih yang meneduhkan gersang hati, Ia jawaab:
“cukuplah dengan tinta tasbih untuk menghadap-Nya, siarkanlah dengan ikhtriar berlandas ikhlas, melalui kata, siarkan ketulusan dan tunggulah sambutan ketenangan hati, pun raga”


“perenungan hati ingin terengkuh ketenangan untuk dunia, dengan pinangan sebuah keyalinan yang kan kudengar, Bismillah”
Warung Kecil, Taz 2 April-25 Agustus
@biEneY

Karang Tawulan
Beirama ombak-ombak menyambar karang hunian para rumput-rumput laut.
Keras..
Lembut..
Keras..
Lembut..
Terus berulang hingga kutemukan nada-nada takjub sebagian alam_Mu.
Kualihkan pandang meraih kebebasan, laut lepas itu..
Menenggelamkan sepi , seluas lautan itu pandangku tak lepas.
Ada yang unik, semakin unik… aku berlayar dalam keunikan yang absurd tak bisa ku jelaskan.
10 agustus 2009
AvitaniEz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar